Kamis, 23 Mei 2019

Untuk Ayah

kapan kita sadar kalau ia berharga ?
saat dia pergi
tanpa pamit
tak kan pernah kembali.

kemarin, ia hanya angin lalu
kini, ia selalu ku peluk dalam doa

Cerita dia.

kamu yang hadir disaat mereka sama - sama butuh kaca untuk saling didengar.

kamu yang tadinya berupaya untuk sangat baik (mungkin) namun dibuat canggung oleh ulahnya.

kamu yang dapat membuat senyum tulusnya kembali tersungging tanpa perlu berfikir tentang air mata yang sudah lama tertanam.

kamu, kenapa memutuskan untuk pergi begitu cepat.

kamu, maaf jika membawa mu terlibat dalam ketidaksengajaan ini yang semestinya kamu dan dia hanya berbagi tanpa dia perlu memberi rasa pada setiap cerita.


Senin, 21 Desember 2015

Melemah

Ibu jari yang mencoba merangkai satu demi satu kalimat kemudian dihapusnya kembali.

Dua sampai tiga kali selama lebih dari 10 menit terus terulang.

Ingin meneruskan atau berhenti?

Hei tenang, ini bukan perkara hanya iya atau tidak.

Hei kamu, dia bukan robot yang terus berstamina jika daya nya selalu kau isi penuh. 

Hei kamu, dia bukan boneka biarpun lunglai namun dapat terus berfungsi jika kamu merawatnya. 

Hei kamu, ibarat sebuah karton tebal yang kau coret dan kau hapus lagi dan terus seperti itu, apa bisa dia kembali tanpa cacat walau dihapus dengan hati-hati?

Tentu saja tidak.