Jumat, 19 Oktober 2012

siapa yang bertanya?

semua berjalan tanpa ada tanda yang mengarahkan
semua berhembus tanpa ada titik angin yang membawanya
semua mengalir tanpa ada wadah yang dituju

kamu terus bertanya dengan semua pertanyaan yang bergerumul di kepalamu
dia mungkin juga punya banyak pernyataan yang mungkin enggan disampaikan
mereka? ada yang tahu apa yang mereka bayangkan?
tak seorangpun!

sedang apa kamu?
sedang apa dia?
sedang apa mereka?

kamu tahu, dia tak mungkin bertanya dimana kamu! tapi..
tapi.. fikiranmu terlalu rentan untuk befikir melebihi apa yang ada dikepalamu

kenapa tidak kamu biarkan dia berfikir dengan santai tanpa beban?
padahal tidak satupun membuat larangan untuk merangkak disetiap logika. 

kamu tau, siapa yang benar antara logika atau si kecil yang selalu kamu jajah dengan logika yang entah selalu memonopoli apa yang kamu punya.
egois.
berfikir terus tanpa merasa.
egois.
berfikir tanpa melihat rasa yang jauh tertinggal oleh batas.

ayo. lekas tanya! siapa yang harus bertanya dan siapa yang harus kau tanyakan. \
lekas tidurkan logika yang selalu bertindak kasar tanpa senyum. 

Raba

Mereka bilang jangan melihat kebelakang, karena apapun yang ada dibelakang pasti akan kembali menyulitkan jika yang melihat sulit kuat.

Bagaimana kalau bukan hanya yang dibelakang yang akan menyulitkan, namun terkadang di depanpun bisa menjatuhkan. Percaya?

Disana selalu terjun lebih dulu ke garis waktu paling depan, dan nyatanya? selalu terjatuh dengan lubang maupun kubangan yang dia buat sendiri dan dia rancang sedemikian rupa.

Kalian tau kenapa?
Mungkin karena terlalu jauh melihat ke depan juga akan menyesatkanmu, terlebih jika bertemu persimpangan yang tak bertanda. Siapa yang akan kau tanya? Sementara mereka masih jauh di belakangmu. Berjalan dengan alur yang wajar. Berlari dengan kecepatan semestinya. Sedangkan kamu?

Untuk apa terbang melampaui apa yang seharusnya kau lalui.
Siapa yang bisa berjalan santai, sementara yang dia fikirkan semua orang telah jauh meninggalkannya.
Siapa pula yang rela ditinggalkan, oleh kawan apalagi lawan.
Siapa yang berani meraba semua dengan kesemuan.
Siapa juga yang kuat jika melihat disana yang sakit sangat sulit bangkit.
Siapa yang bisa berfikir bersih jika semua yang didepan akan mengeruhkan.

Apa kamu percaya, berfikir itu jauh lebih baik daripada berjalan tanpa arah?
Apa kamu percaya, berjalan tanpa arah akan jauh lebih baik daripada berlari tanpa batas?
Apa kamu percaya, semua akan membuat lelah?
Lalu, kamu harus apa?
Berjalan tanpa arah ? atau Berlari tanpa batas?
ahhhh sama saja
sama sama tak bertepi, sama sama membuat semu. \

Baiklah, lupakan. 

its mean

menemukan, menikmati dan merelakan semuanya pergi - iga massardi