Seperti dua sisi mata uang
Saling tolak menolak
Namun butuh
Hanya ingin berkata 'aku lelah'
Namun terlalu dini
Ketika dia berani berucap 'saya pergi'
dan aku masih tertegun berdiam diri
Hati bergemuruh
Pikiran meraung
Namun tubuh? Masih dalam posisinya.
Disana dengan lantang berkata 'harus iklas'
Disini dengan tegas berkata 'bersyukur lah'
Kamu? Akan terpaku lunglai pada posisimu.
Saya? Selalu dengan senyum yang harusnya saya bilang iklas dari hati.
Di ujung jalan sana, gelap masih bersemayam.
Di ujung ego sini, lampu terang harus tetap menyala.
Dalam nyata. Saya harus tetap berjalan, walau dengan rabaan.
Pelan
Pelan
Semoga pasti
Pelan dan pelan
Semoga bisa
Pelan atau pelan
Semoga tidak ada kata 'saya menyerah'
Bukan bantuan
Bukan sejuta rasa kasih
Bukan juga uluran tangan
Tidak juga kata semangat
Hanya bisa bilang, semoga berhasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar